Sweet Revenge , a Novel By : Sin Nombre

Malam sudah menunjukkan pukul 23.00 dan saya masih belum terlelap .Tiba-tiba teringat pada sebuah novel yg saya pinjam seminggu lalu di perpustakaan .Judulnya " Sweet Revenge " sebuah Novel karya Sin Nombre . Saya sempat ,membaca review buku ini ,baru membaca reviwenya saja saya yakin ceritanya bagus karena saya memang pecinta novel-novel yg berkisah tentang pengkhianatan setidaknya dari novel-novel jenis itu saya mendapatkan banyak pembelajaran untuk menjadi bijak dalam menghadapi masalah apalagi yg berhubungan dengan hati ,jangan sampai karena amarah ,kita kehilangan cinta yg sebenarnya ,masih sangat kita harapkan untuk kembali .

Dari pukul 23.00 hingga pukul 2.30 saya membaca novel setebal 209 halaman ini .Novel ini bercerita tentang sejauh mana perasaan benci dan cinta itu berada .Perasaan benci yg berbuah dendam itu sampai menutup adanya perasaan cinta .Kehadiran cinta itu tidak mereka sadari karena salah satunya begitu asik dengan ingatan2 pahit masa lalu yg sudah merasa dikhianati " ingatan itu seperti pisau ,begitu tajam dan bahkan bisa melukai si pemegangnya sendiri " .Ingatan berupa perasaan benci hingga tega memanfaatkan cinta yg begitu tulus sebagai jembatan untuk membalas dendam .Pernahkah anda membenci seseorang ?! sebenarnya yg anda lakukan hanyalah menyakiti diri sendri " seperti lebah yg menyengat manusia lalu kemudian lebah itu sendiri yg akan mati " .

Irni tokoh wanita utama dalam novel ini berusaha membalas dendam atas pengkhianatan yg pernah dilakukan Adrian .Irni memanfaatkan Rizi anak Adrian sebagai jembatan untuk membalas dendam .Umur Rizi yg lebih muda 16 tahun dari Irni tidak menyurutkan perasaan cintanya pada Irni ,seorang wanita yg sebenarnya hanya memanfaatkan Rizi ,namun Rizi begitu terlalu mencintai Irni dan ketika Rizi pergi barulah Irni menyadari bahwa perasaan cinta itu ada .Selama ini Irni terlalu gengsi mengakui perasaan itu karena hatinya sudah terlalu sakit pada Adrian ( ayah Rizi ) .Pada akhirnya Irni tidak mendapatkan apa-apa atas perbuatannya selama ini .Perasaan benci itu membuat Irni kehilangan cinta sejatinya dan yg ada hanya penyesalan .

Untuk lebih detailnya baca sendiri ya Novel ini ^_^

Saat Hujan Turun

Langit mulai tampak mendung .Biasanya saya sangat senang jika hujan tiba namun tidak saat ini ketika saya harus berada jauh dari rumah tepatnya disebuah kota baru yang masih sangat asing tanpa orang-orang terkasih .

Hujan akan sangat menyenangkan jika dilewati dengan orang-orang terkasih , satu hal yang sering saya impikan ialah berjalan bersama seorang pria yang saya kasihi di bawah payung melewati hujan .Saya pernah berteduh dengan mantan di pinggir jalan tepatnya diteras sebuah rumah … ya benar mantan ,saat itu status dia sudah menjadi mantan saya .Kami berbicara sambil mendengar musik dan sesekali baik saya atau pun dia menyanyikan lagu dengan nada yang tidak beraturan dan kami pun tertawa sampai akhirnya hujan reda.

Jika berada di rumah saya sering melewati hujan dengan menyelimuti diri dan kemudian tertidur di kamar ,sesekali terdengar suara-suara anggota keluarga dari dapur atau dari ruang tamu yang tengah asik mengobrol .Melewati hujan saat berada di rumah bersama keluarga sangatlah menyenangkan belum lagi mama saya yang sering memutar kaset yang berisi lagu-lagu favoritnya tepatnya lagu-lagu lama dari zaman nya .

Saya juga pernah melewati hujan bersama teman-teman sebaya dimasa sekolah dulu .Berlari-lari di bawah hujan dan membiarkan tetesan air hujan membahasi seragam sekolah tanpa memikirkan dampaknya yang ada hanyalah kesenangan ,tertawa lepas ,merasa bebas ,dan menyatu dengan alam lewat rintik-rintik hujan .

Malam ini saya melewati hujan itu sendiri ,begitu dingin dan sepi menapaki jalan sendiri.God let me go home ...hujan ini akan sangat menyiksa jika harus saya lalui seperti ini terus mungkin akan lebih baik jika saya melewati hujan di malam ini dengan secangkir teh hangat sambil menonton acara komedi di televisi sampai akhirnya tertidur dan hari pun berganti ,Good Night !

#Satu hal tentang hujan yang membuat saya bertanya-tanya sampai sekarang yaitu "kenapa setiap saya menangis tidak berapa lama setelah itu selalu turun hujan seolah mereka mengerti apa yang saya rasa ...itulah fakta nya "

Gone too soon ( but in God nothing too soon or too late ,everything just in time )

How do I,
Get through the night without you?
If I had to live without you,
What kind of life would that be?
Oh, I
I need you in my arms, need you to hold,
You're my world, my heart, my soul,
If you ever leave,
Baby you would take away everything good in my life,

And tell me now
How do I live without you?
I want to know,
How do I breathe without you?
If you ever go,
How do I ever, ever survive?
How do I, how do I, oh how do I live?

Lagu "How Do I Live" milik Leann Rimes mungkin bisa mewakili perasaan mbak Angelina Sondakh saat ini .Seminggu ini sepertinya pemberitaan yang paling mengejuktkan adalah berita meninggalnya Adjie Massaid ( 5/2/2011 ) .Bukannya saya lebay sampai menulis blog ini ,tapi beneran setiap lihat berita ini entah mengapa kok rasanya sedih banget .Sosok pria yang masih bisa dibilang muda yakni 43 tahun dan baru memulai rumah tangga yang kedua dengan Angelina Sondakh Putri Indonesia 2001 yang juga anggota DPR seperti mas Adjie Massaid setelah sebelumnya cukup lama menduda dari penyanyi Reza Artamevia .Sedih banget denger berita ini padahal saya pribadi bukan fans berat beliau yang selalu mengikuti sepak terjang beliau di dunia Entertainment sampai Politik .

Kalau diinget-inget ga mudah perjalanan cinta mas Adjie Massaid dengan Angelina Sondakh .Banyak rintangan yang harus dilewati keduanya ,yang paling mencolok adalah perbedaan agama sampai akhirnya Angelina memutuskan menjadi seorang mualaf .Tahun 2009 lalu ,setelah sebelumnya mereka berpacaran kurang lebih selama 3 tahun akhirnya keduanya menikah ,Angelina pun menemukan soulmatenya ,wah mereka serasi banget deh pokoknya ,sama-sama Good Looking and Smart namun siapa sangka ternyata jodoh mereka cuma sampai disini .

Kalau saya lihat di Televisi betapa sedihnya Angelina Sondakh ,she was crying again and again .Seorang wanita mapan yang selalu terlihat begitu smart dengan gelar Master yang menghiasi namanya ,terlihat cantik dan anggun dari cara berpakain dan tingkah lakunya serta terlihat tegas dari raut wajahnya ,namun hari itu saya melihat Angelina di Televisi begitu kecil dan rapuh ,.yah Angelina juga manusia biasa yang suatu ketika bisa menangis dan bersedih karena keterbatasannya .Siapa yang tidak larut luruh dalam kesedihan jika mengalami hal tersebut. Pernikahan yang baru berjalan selama 1,5 tahun belum lagi anak-anak yang masih kecil dan sedang lucu-lucunya namun mereka semua harus menghadapi kenyataan seperti ini .

Tapi life must go on dan Angelina pun tidak sendiri akan sangat banyak orang-orang yang bersedia menguatkannya .Semoga kelak ketika Zahwa ,Aaliyah ,dan Keanu dewasa mereka bertiga bisa membuat sang ayah bahagia disana meskipun tanpa sang ayah yang menyaksikan langsung mereka bertiga tumbuh dewasa ,kuliah ,bekerja ,menikah dan beranak cucu .Kelak kebaikan serta prestasi-prestasi mas Adjie pasti akan menjadi sebuah cerita yang layak untuk diperdengarkan kepada anak cucu mereka agar mereka tau betapa Good Looking ,betapa Smart ,betapa Baik ,dan tersohor sosok mas Adjie dan sekaligus untuk menjadi inspirasi bagi mereka semua bahkan kita.

Kematian pasti akan mengahampiri kita semua hanya saja kita tidak akan pernah tau pasti kapan kematian itu datang “No matter how healthy and young we are, we can't avoid death. When our time is up, we're done" .Kematian seperti pencuri yang datang tiba-tiba .Tuhan sudah menambahkan umur kita dan waktu-waktu yang indah telah Dia sediakan untuk kita maka manfaatkan sebaiknya waktu itu sebelum Tuhan berkata “Waktumu cukup sampai disini ..” dan kita pun tidak bisa mengelak .Tanpa perpisahan ga mungkin ada pertemuan .

God hug you tight mbak Angelina Sondakh >_<

Good bye my Super Good Looking Actor …Rest in Peace Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid ( 1967 - 2011 ) .

click this Link ,taken from mbak Angelina's Blog : http://angelinasondakh.blogs.com/angelina_sondakhs_diary/2006/01/adji_massaid_th.html