Cerita Januari 2012

Rabu, 11 April 2012

Balikpapan, 20 Januari 2012

Yeay Finally ujian selesai juga ,its time to holiday and pulkamp .
Semalam baru beli Novel baru judulnya “Kening” .Yup National Novel Best Seller karya Fitri Rakhmawati a.k.a Fitrop. Novel  ini sudah dari beberapa puluhan tahun lalu ( lebay ) pengen aku beli akhirnya malam ini bisa terbeli juga ,memang di Gramedia Balikpapan buku ini baru beberapa minggu lalu ada .

Hello …Goodbye ,
Itu judul chapter pertama dalam lembaran Novel ini .Suprisingly  ternyata Fitrop punya cerita cinta yang unik ,gila ,romantis ,dan bikin iri .Seperti bisa ditebak dia  menulis itu semua dengan ciri khasnya yang alayalay imaginatife gimanaa gitu.

Cerita Fitrop tentang Agra bikin aku kembali teringat dengan seseorang “that reminds me thousand days ago with him ( My Agra )” .Ala ala kasih tak sampai gitu deh .Dan setelah membaca novel “Kening” tiba-tiba aku merindukannya. Lembur itu ya ketika aku memikirkannya seperti malam ini. Sudah hampir 6 tahun dia tinggal di dalam hatiku.

Dia yang pertama aku temui Agustus 2006 lalu dalam suatu persekutan doa siswa SMA. Masih jelas diingatanku waktu itu dia mengenakan kaos merah, jaket parasut hitam, blue jeans, dan terlihat sibuk dengan handphone Nokia 8210 nya ( klo ga salah ya … ) yang sesekali berbunyi. Dia duduk begitu manis disudut ruangan sana bersama  teman2nya dan aku disudut lainnya bersama teman2ku. Saat itu aku masih 16 tahun dan dia 17 tahun ( masih unyu2nya )

Aku juga masih ingat kapan pertama kali kita berbicara. Saat itu tanpa sengaja kami berpapasan di kompleks rumahku ,kebetulan ? .Saat itu aku berpikir ini kebetulan yang ajaib, konspirasi yang indah antara alam semesta dengan waktu hingga kami bisa bertemu dan saling sapa untuk pertama kalinya. Belakangan setelah kami berpacaran dia baru mengaku bahwa pada saat itu sebenarnya dia mengikutiku sepulang dari kegiatan persekutuan doa yang juga dia ikuti untuk cari tau dimana rumahku.

Dia yang pertama menorehkan kisah cinta di jaman SMAku. Dia yang pertama membuat hatiku dag dig dug duerr .Dia yang pertama bisa membuatku betah nelpon berjam-jam dihandphone. Dia yang pertama membuat aku nangis bombay karena cinta. Dia yang pertama kali dan sampai saat ini “...completly made me fallen in love physically, mentally, and emotionally.”

Menyesal pernah memutuskan untuk bye-bye-baby dengannya. Hingga suatu saat aku sadar bahwa aku masih sangat mencintainya dan mulai kembali memperjuangkannya namun ternyata aku terlambat. Hatinya sudah terpaut dengan cinta yang lain. Aku sudah menyianyiakannya. Aku pun mengaminkan konsep Fitrop dan Agra bahwa “kita berpisah untuk melihat dunia dan bertemu banyak orang dulu sebelum pada akhirnya kita mungkin ketemu di finish line.”

Ada keinginan untuk totally keluar dari hidupnya seperti yang Fitrop lakuin ke Agra. Menghapus foto-fotonya, tidak lagi stalkin his Facebook, menghapus No.Handphonenya ( tapi yang ini rada susah soalnya aku sudah hapal mati dengan No.Hpnya ). Aku sendiri sempat berpikir untuk mendeactivekan akun FB dan mengganti No.HP tapi yasudahlah ga usah sampai segitunya yang ada malah aku bakal kehilangan kontak dengan teman2ku yang lain. Tapi entah kenapa setiap aku mulai belajar untuk tidak mau tau tentang kehidupannya, saat itu juga Tuhan selalu mempertemukan kami. Akhirnya aku cuma bisa menikmati keadaan yang sama berulang kali : aku mulai lupa - dia datang -dia pergi - aku mulai lupa - dia datang - dia pergi ...dst .Makanya sampai saat ini kami masih berteman baik karena hampir setiap tahun kami bisa bertemu beberapa kali dan sesekali bertukar kabar lewat SMS atau Telepon dan aku bersyukur untuk kesempatan-kesempatan itu.

You've been alright
Without me all along
The fact that upsetting
Yet a lil bit relieving
Time is a mystery
Space is a myth
Can't be sure where you're going
The darkness tell me nothing
We're walking on a different tracks
Heading to a different space and time
And i can see you're doing okey
Though i’ll be using telescope
Capturing your move
Deliver love you might not received, not received …
 - Telescope: Hollywood Nobody -

Begitu sulitkah untuk melupakan dia. Ada yang pernah bilang “cara termudah untuk menemukan sesuatu yang hilang adalah dengan menggantinya”.Aku pun mulai move on dengan quote itu. Aku memang gampang il-feel dan rada picky. Setiap ada pria yang coba mendeket selalu aja ada yang kurang menurut aku kurang tinggilah, ga fashionable lah, badannya terlalu kurus, terlalu pendiam, terlalu pecicilan, dsb. Padahal saat bersama dia aku bisa menerima kekurangannya ,motor hondanya yang sederhana, cara berpakaiannya yang apa adanya, tubuhnya yang tidak atletis, dsb .Akhirnya hubungan dengan pria-pria itu hanya berakhir sebagai teman atau bahkan banyak yang hilang gitu aja setelah melihat aku terlalu cuek dan tidak berusaha memperjuangkan mereka. Ya itulah kebiasaan baruku, kalau ada yang mau mendekat silahkan tapi kalau kemudian jenuh dan ngambek dengan sikapku yaudah pergi aja. Ga ada sedikitpun keinginan untuk memperjuangkan mereka untuk tetap berada disisiku.

Kemarin waktu dia berkunjung ke Balikpapan kami sempat bertemu beberapa kali bahkan sempat nonton berdua. Diriku yang paling bodoh adalah ketika bertemu dengannya. Lebih banyak diam dan memperhatikan setiap cerita baru darinya sambil meneliti apa yang berubah darinya. Belum lagi rasa rinduku yang selalu berkumpul dalam diam ketika kita duduk berhadapan seperti semalam.

Bagiku semua masih sama, mata kecilmu masih saja meneduhkanku, wajah tirusmu, gaya rambutmu yang terlihat sedikit lebih panjang dari biasanya, cara berpakaianmu yang sederhana, dan kebiasaanmu yang selalu menanyakan kabar kedua orang tuaku pada awal pembicaraan.

Lusanya kami bertemu lagi untuk nonton di XXI. Malam itu sepertinya ada yang berubah darimu. Saat kita duduk berdampingan menonton di XXI tiba-tiba  Blackberrymu berdering, dan samar-samar aku mendengar kamu memanggilnya “sayang” .Aku yakin itu pacar barunya karena nada bicaranya kepada seseorang dibalik sambungan telepon itu sama seperti dulu waktu dia menelponku. Tiba-tiba film action yang dipenuhi suara ledakan bom dan senjata saat itu terasa ada yang mute waktu pikiranku berspekulasi tentang kau dan dia, tentang kamu yang ternyata sudah move on dan aku masih saja disini, tentang "kita" yang mungkin ga akan pernah ada lagi. Bagaimana dengan nanti ? aku harus baik-baik saja. Semua akan galau pada waktunya.

Bagai langit yang bisa aku lihat dan aku kagumi namun begitu jauh dariku hingga sulit untuk ku gapai apalagi dimiliki itulah dirimu

Suatu Pagi ..06.50am ,21 Okt 2010. Taken by me.
  Setidaknya aku pernah bertahan, bertahun-tahun, Mencintainya .

Auf Wiedersehen Langit ,Take Care …

But hey it’s 2012 its been 6 years since that day, wanna move on ? Yup udah saatnya aku benar-benar serius untuk tidak lagi menjadi stalker baginya, berteman sewajarnya tanpa ada embel-embel perasaan masa lalu, goodbye .

Udah waktunya aku bangun, buka jendela, buka pintu, dan berbenah. Ga ada bagus-bagusnya tidur lama-lama yg ada malah ga bisa liat hal-hal baru, lumpuh dan makin ga ada nilainya.
Udah waktunya aku bangun - duduk - berdiri - dan berlari ... Tepat seperti yg Fitrop lakuin ke Agra di Novel "Kening". Thank Fitrop for the inspiring story :)

Cover Novel "Kening" By Fitrop
"Sometimes when you give up on someone, it’s not because you don’t care anymore but because you realize they don’t"
Blog contents © FruitSaladVsFloatdrink 2010. Blogger Theme by Nymphont.